Sunday, March 20, 2016

Proses Penulisan Karya Ilmiah Remaja yang Lolos 10 Besar Lomba Penulisan Karya Ilmiah Remaja Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kementerian Agama Tahun 2015

Hari itu pelajaran agama islam di sekolah, seusai pelajaran guru memanggilku dan berkata "regina kemarin menang lomba menulis ya ? Menulis apa ?", "Alhamdulillah... iya bu guru, regina menang lomba menulis resensi buku tingkat SLTA putri provinsi NTB tahun 2015, Alhamdulillah juara 3 " jawabku,"berarti ada dasar menulisnya, regina kamu ikut ya lomba menulis karya ilmiah remaja tingkat nasional yang di adakan oleh kementerian agama ? ", aku tertegun dalam hati ku berkata menulis karya ilmiah kan tidak mudah apalagi tingkat nasional ini bukan hal yang mudah, "ini syarat dan petunjuknya di baca ya" sambil menyerahkan serangkap file kepadaku, ku terima file tsb dengan senyuman, "tapi bu guru untuk saat ini saya belum bisa mulai untuk menulis karya ilmiah karena saat ini saya juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba musikalisasi puisi tingkat Provinsi NTB yang diadakan oleh Kantor Bahasa NTB, lagi sebentar lomba tsb akan di adakan jadi saya harus mempersiapkannya, setelah selesai lomba baru saya mulai untuk mengerjakannya" jawabku panjang lebar. "Hm.. ya sudah yang penting jangan sampai terlewat dari batas pengiriman" ucap bu guru sembari berlalu.

Dengan tema membangun potensi diri, aturan pengetikan, penilaian dan batas pengiriman 1 oktober 2015, banyak hal yang disiapkan untuk bisa menjadi peserta dalam lomba menulis karya ilmiah remaja yang di adakan oleh kementerian agama, mulai menyiapkan judul, isi, penelitian dan lain -lain, untuk memulai menulis Karya ilmiah hal yang di perhatikan pertama kali adalah memahami materi apa yang akan di tulis, sehingga aku pun mulai mencari tau apa itu potensi diri, macam-macamnya baik dari segi umum maupun agama islam serta ayat - ayat Al Qur'an yang berhubungan dengan potensi diri, setelah itu aku pun menyesuaikan dengan kenyataan dan permasalahan yang ku alami dan akupun menemukan permasalahan bahwa siswa kelas 11 di SMA Negeri 6 Mataram, memiliki potensi beragam yang sangat baik bila di kembangkan, namun mereka tidak mengembangkan potensi yang mereka miliki karena kurangnya pengetahuan mengenai potensi diri, padahal dengan potensi diri yang mereka miliki aku yakin mereka pasti bisa berprestasi, sehingga akupun mengambil judul penelitian "Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas 11 Tentang Potensi Diri Menurut Islam di SMA Negeri 6 Mataram", setelah memperoleh referensi dari berbagai sumber dan telah menentukan judul penelitian akupun langsung menyusun daftar pertanyaan untuk lembar kuesioner yang akan ku bagikan kepada responden yang akan terlibat pada penelitianku dan berdasarkan bantuan tabel krejie aku memerlukan 181 responden untuk menjamin ke akuratan dari  hasil penelitianku.

Setelah soal tersusun mulailah untuk menyebar lembar kuesioner dan meminta bantuan teman-temanku untuk bersedia menjadi responden dan mau mengisi lembar kuesioner yang ku bagikan dan ternyata inilah bagian yang tersulit dari penelitian, membujuk mereka untuk mau menjawab sangatlah susah,padahal sudah jelas tertera bahwa mengisi lembar kuesioner yang ku bagikan  hanya sebatas penelitian tidak ada hubungannya dengan nilai sekolah dan terjamin kerahasiaannya, tapi mereka masih saja merasa khawatir, perlu waktu yang cukup lama untuk membujuk mereka agar mereka mau mengisi lembar kuesioner yang ku bagikan, memang mengadakan penelitian tidaklah mudah, namun aku bersyukur dalam waktu sehari 181 rangkap lembar kuesioner yang ku buat sudah terisi semua, sepulang sekolah aku mulai mengolah data yang sudah aku dapatkan, aku bersyukur karena pengisian lembar kuesiner sebanyak itu bisa selesai dalam  sehari.

Begitu selesai mengolah data yang ku peroleh, aku pun menyelesaikan penulisan karya ilmiah remajaku, melengkapi bab-bab yang belum rampung hingga data penelitian yang perlu di publikasikan.
Waktu terus berlalu setiap hari aku tak pernah lepas dari kegiatan mengetik di labtopku, waktu tidurku pun semakin larut setiap harinya aku paling cepat tidur tengah malam bahkan jika besoknya tidak sekolah aku bisa lebih larut dari itu, kantung mataku semakin menebal dan hitam, lelah, letih, dan penuh tekanan sudah pasti kurasakan saat itu, namun ada harga yang harus di bayar untuk sebuah keberhasilan, usahaku tidak akan menghianati hasil yang kuperoleh, semakin besar usahaku maka semakin besar hasil yang kudapat, kalimat - kalimat tadi selalu menjadi motivasi di kala ku mulai merasa lelah dan hampir menyerah. Selain itu aku juga bersyukur karena aku memiliki orang tua yang selalu mendukung baik dari segi materi maupun batin, bapakku seorang perawat yang sudah cukup sering membuat penelitian dan ibuku seorang guru bahasa indonesia memudahkanku untuk melakukan konsultasi baik dari segi isi, penelitian maupun kebahasaan.

Hingga akhirnya karya ilmiahku selesai juga akupun segera mengurus surat pengantar kepala sekolah dan surat keterangan sebagai siswa, kemudian meminta tanda tangan kepala sekolah untuk menanda tangani lembar pengesahan, perlu beberapa hari untuk menyelesaikan semuanya, setelah itu karya ilmiah di jilid kupikir hanya sebentar, ternyata di perlukan waktu seharian untuk menjilid karya ilmiah tersebut agar rapi dan bagus kelihatannya, dan ketika ku terima terasa kepuasan tersendiri bahwa aku telah berhasil menyelesaikan menulis karya ilmiah remaja.

Untuk menjadi peserta dalam lomba karya ilmiah remaja saja sangatlah sulit apalagi untuk bisa lolos 10 besar nasional dan bisa menjadi juara, dan tanggal 1 oktober bapakku mengeposkan karya ilmiahku tepat di hari terakhir batas pengiriman karya, tinggal menunggu pengumuman.

Tangal 15 oktober 2015 adalah tanggal pengumuman sepuluh besar lomba penulisan karya ilmiah remaja tingkat nasional, namun tak ada satupun pengumuman peserta yang ada justru pengunduran pengumuman, pengumuman di undur satu bulan hingga tanggal 16 november 2015, lagi - lagi menunggu alasannya terlalu banyak karya yang diterima, sehingga untuk menjaga keakuratan penilaian dewan juri diperlukan adanya pengunduran, agar dewan juri tidak asal memilih siapa yang lolos 10 besar, ini lomba tingkat nasional jadi tidak bisa sembarangan, di satu sisi aku setuju di adakan pengunduran pengumuman sehingga karya kami benar- benar dinilai oleh dewan juri.

Sembari menunggu pengumuman aku mengisinya dengan berbagai kegiatan diantaranya Pelatihan Jurnalis Televisi "IJTI GOES TO SCHOOL TAHUN 2015" pelatihan yang mengajarkan tentang dasar jurnalis televisi, teknik live report, teknik pengambilan gambar serta praktik di lapangan untuk menyampaikan informasi dalam berita yang utuh, pelantihan ini menyenangkan karena di pelatihan ini menambah teman, pengetahuan dan pengalamanku.

Tak terasa sudah sebulan tibalah saatnya pengumuman 10 besar lomba penulisan karya ilmiah remaja tingkat nasional, selepas tahajud tanggal 16 november 2015 kubuka website kementerian agama namun masih saja belum ada pengumuman aku hanya pasrah kepada Allah apapun hasilnya aku terima, hingga esoknya belum juga ada pengumuman aku merasa posisiku mengambang antara lolos dan tidak, di sekolah aku merasa tidak fokus selalu terpikir aku sebenarnya lolos atau tidak, tiba- tiba mama menelponku dan berkata bahwa aku lolos 10 besar lomba menulis karya ilmiah remaja yang di adakan oleh kementerian agama, spontan saja aku teriak kegirangan aku segera memberitahukan bu guru bahwa aku lolos 10 besar nasional, melalui labtop bu guru aku mengunduh pengumuman dan mengeprintnya, aku sangat bahagia namun ini semua belum puncak dari perjuanganku ini semua hanya sebagian dari perjuanganku untuk menjadi juara nasional lomba penulisan karya ilmiah remaja yang di selenggarakan kementerian agama, aku pun mulai mempersiapkan diriku untuk presentasi hasil penelitian yang akan di adakan di Bandung.

Bersambung.....
Proses Presentasi 10 Besar Nasional dan Juara Nasional Penulisan Karya Ilmiah Remaja Tingkat Nasional Tahun 2015