Indonesia terdiri dari 5 pulau
besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian
pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan
Indonesia. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya
termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar
laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat
pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan
patahan aktif di wilayah Indonesia.
Indonesia terletak pada
pertemuan 4 lempeng besar dunia(Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Filipina dan
Pasifik) Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak 5-9 cm per tahun , namun,
karena masa batuan yang bergerak besar, maka energinya besar pula. Hal tersebut
berdampak pada banyaknya aktivitas vulkanisme, tektonisme bahkan gempa bumi di
wilayah kepulauan Indonesia.
Teori
tektonik lempeng (plate tectonic) adalah teori yang menjelaskan pergerakan
yang terjadi di kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi seperti
yang sekarang kita diami.
Menunjamnya lempeng dasar
samudra disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras, dan
di tempat inilah terbentuk palung laut (dasar laut yang dalam dan memanjang).
Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia, membuat wilayah
Indonesia rawan akan gempa bumi.
Adanya pergerakan subduksi
antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit
samudra. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng
Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah
Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau
Jawa, Bali, dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa
(Sunda). Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami
gesekan atau benturan yang cukup keras. Jika ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami,
dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan.
Proses terbentuknya
Kepulauan di Indonesia
Pulau Sumatra, Jawa,
Bali, Lombok, sampai kepulauan di provinsi NTT dan NTB : Pulau-pulau
tersebut terbentuk Karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan
bumi, maka hasil yang dapat dirasakan di permukaan Bumi adalah adanya
lava(cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi). Lama
kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau.
Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc.
Pulau Sulawesi : Pulau
Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia
dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
Pulau Irian Jaya dan
Kalimantan : Keduanya memilki kesamaan proses terbentuknya, keduanya terbentuk
dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi, sesuai teori
tektonik lempeng yang menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka
bumi ini adalah satu daratan yang maha luas bernama Pangea yang terpecah
menjadi dua yaitu Godwana(di Utara) dan Laurasia(di Selatan). Seiring
berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi
pecahan benua-benua seperti sekarang .
Pulau-pulau kecil :
Proses terbentuknya pulau-pulau ini, sangat sederhana dibanding yang lain.
Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya.
Semakin lama semakin besar, dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru.
Sumber :
Buku
Sejarah kelas X