Tuesday, August 20, 2019

Harapan Ibu Kota Baru

Harapan Ibu Kota Baru

      Jakarta, Ibu Kota Negara Indonesia saat ini berdasarkan hasil riset greenpeace dan ig visual tahun 2018 terpilih sebagai ibu kota paling berpolusi di dunia, hal ini sejalan dengan data yang didapat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa indeks pencemaran udara Jakarta 75-124 level sedang-tidak sehat dan akan semakin buruk keadaannya saat malam hari, menurut inrix 2017 – traffic sorecard, Jakarta terpilih sebagai kota dengan kemancetan nomor 12 di dunia. Hal ini terjadi karena pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan dan pusat ekonomi bisnis. Pulau Jawa sudah terlalu padat, 58 % penduduk Indonesia berada di pulau Jawa, sekitar 7500 ton sampah dihasilkan Jakarta dalam sehari dan mayoritas sampah tersebut berasal dari limbah rumah tangga, banyaknya sampah yang dihasilkan menyebabkan 96 % air sungai di Jakarta tercemar berat, sanitasi memburuk dan Jakarta mengalami krisis air bersih. 
      Banyaknya permasalahan yang ada menjadi alasan utama adanya pemisahan antara pusat pemerintahan dan pusat ekonomi bisnis, pemerintah menyadari perlunya pemindahan ibu kota negara dan dibuktikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) edisi revisi bulan Juni 2019, proyek pemindahan ibu kota negara menjadi prioritas nasional nomor 2 yaitu pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Syarat daerah yang layak dijadikan ibu kota negara yang baru adalah lahan luas yang mampu menampung 1,5 juta penduduk, dekat dengan kota berkembang, resiko bencana rendah, ketersediaan air tanah, potensi konflik sosial rendah, budaya terbuka terhadap pendatang.    
      Berdasarkan syarat tersebut daerah yang memenuhi syarat tersebut adalah pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan satu-satunya pulau besar di Indonesia yang aman dari jalur ring of fire yang berarti tingkat risiko terjadinya bencana alam terutama gempa bumi rendah. Pulau Kalimantan berada tepat di tengah (Indonesia Sentris) seimbang terhadap seluruh wilayah Indonesia, sudah menjadi kota berkembang, memiliki lahan luas yang cukup untuk pembangunan dan pertanian serta warga suku asli Kalimantan yang terkenal terbuka terhadap pendatang.
      Pro kontra terhadap pemindahan ibu kota negara terus muncul, namun yang jelas semakin lama dibiarkan populasi di pulau Jawa khususnya Jakarta akan meningkat, pembangunan terus dilakukan, menyebabkan Jakarta berpotensi untuk tenggelam di masa depan. Brasil pada tahun 1960 memindahkan ibu kota negara dari Rio De Jainero ke Brasilia, pemerintah Brasil membuka lahan-lahan kosong yang berada di tengah negara Brasil yaitu daerah Brasilia, sementara Rio De Jainero tetap tumbuh, tidak ada kerugian ekonomi yang dialami, sedangkan Brasilia mengalami dampak positif yang signifikan, tidak hanya Brasil sebelumnya sudah banyak negara yang memindahkan ibu kota negara seperti Amerika Serikat memindahkan ibu kota negara New York City ke Washington DC, Australia dari Melbourne ke Canberra dan lain-lain. 
      Belajar dari pengalaman negara lain yang telah memindahkan ibu kota negara, pemindahan ibu kota negara terbukti memberi banyak manfaat, untuk pulau Kalimantan akan adanya pemanfaatan sumber daya potensial yang selama ini belum dimanfaatkan dan untuk 50 % daerah akan merasakan peningkatan arus perdagangan karena Kalimantan berada ditengah wilayah Indonesia. Jadi penduduk pulau Jawa tak perlu khawatir, karena yang dipindah adalah pusat pemerintahannya, sedangkan pusat ekonomi dan bisnis tetap berada di pulau Jawa.
      Banyaknya permasalahan di ibu kota Jakarta dapat dijadikan pembelajaran agar permasalahan tersebut tidak terulang kembali di ibu kota yang baru, harapannya di ibu kota baru nanti pemerintah memanfaatkan sumber daya potensial sebaik mungkin, membangun infrastruktur baru dan melakukan perbaikan terhadap infrastruktur yang ada tanpa melupakan unsur tata ruang yang baik, pastikan terdapat ruang terbuka hijau untuk menjaga ekosistem yang ada. Selektif terhadap urbanisasi sehingga tidak lagi mengalami penumpukan penduduk seperti di pulau Jawa. Mempermudah dan menjaga konektivitas antar provinsi terutama untuk mengakses provinsi dengan ibu kota baru. Masyarakat asli Kalimantan terbiasa hidup dekat dengan alam sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan kesehatan terhadap masyarakat asli Kalimantan agar keinginan untuk mendatangi fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah meningkat, diharapkan fasilitas yang tersedia mudah diakses masyarakat dan sesuai antara jumlah dan kebutuhan. Tidak lupa terus mensosialisasikan gerakan masyarakat sehat (GERMAS), agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.
     Pemerataan listrik dan jaringan komunikasi ke seluruh daerah. Mengelola lahan gambut dengan maksimal agar dapat dimanfaatkan menjadi lahan produktif  sehingga bencana kebakaran hutan dan kabut asap dapat berkurang. Memberikan kesempatan yang sama pada masyarakat asli Kalimantan dengan warga pendatang dalam memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Budaya asli Kalimantan jangan sampai tergeser oleh budaya pendatang, bukan berarti tidak terbuka namun jangan sampai keaslian Kalimantan tergantikan dan terlupakan. Suksesnya pengelolaan pemindahan ibu kota negara yang baru bukan sepenuhnya tugas pemerintah, namun harus ada dukungan dari warga khususnya warga yang berada di daerah ibu kota negara baru. Ibu kota merupakan citra suatu bangsa, merupakan hal yang pertama kali dilihat dan dinilai. Jadi tanpa dukungan seluruh pihak, pemindahan ibu kota negara tidak akan berhasil. Ayo ! bersama dukung kesuksesan pemindahan ibu kota negara baru. Ibu kota baru, harapan baru. SDM unggul, Indonesia maju.

      Artikel Harapan Ibu Kota Baru merupakan karya Regina Salsa Gandi. Artikel ini diikut sertakan dalam lomba menulis artikel harapanmu untuk ibu kota baru yang diselenggarakan oleh Bappenas.
#Bappenas #IbuKotaBaru

Wednesday, August 23, 2017

Persiapan Presentasi 10 Besar Nasional dan Juara Nasional Penulisan Karya Ilmiah Remaja Tingkat Nasional Tahun 2015

Bandung 😄😆
Horray!!!!
Bandung i'm coming!!!
Ini pertama kalinya aku akan menginjakkan kaki di Paris van java (julukan bandung)
Happy?  Banget
Bangga? Pastinya
Takut?  Ya
Jelas dong sehebat apapun seseorang pasti ngerasain gugup meskipun dalam jumlah yang sedikit.
Apalagi aku harus mempresentasikan tulisan karya ilmiah ku dihadapan dewan juri 😶
Persiapan yang ku lakukan jelas yang pertama menyiapkan media presentasi yang sesuai, sesuai dalam artian gak berlebihan dan gak kekurangan.
Untuk slide presentasi tidak boleh mengandung kata-kata yang berlebihan,  sekedarnya aja,  jangan sampai penuh tuh satu slide sama kata-kata jadinya belum-belum orang sudah bosen duluan liat slidenya.
Terus tambahan juga pake data pendukung
Data pendukung seperti kolom hasil penelitian
Gambar pendukung
Klo bisa ada video lebih bagus lagi
Buat slide presentasi bisa dibilang gampang-gampang susah, gampangnya kita tinggal masukin materi yang sudah ada kedalam slide, susahnya sewaktu harus nyesuain jumlah slide agar semua materi bisa masuk dan sesuai dengan batas waktu yang disediakan.
Kebetulan di surat pemberitahuan menuliskan waktu presentasi 10 menit lumayan lah waktunya.
Selain buat slide yang penting adalah latihan presentasi
Yang pertama latihan didepan orang tua
Ini adalah latihan yang terpenting
Kenapa?
Karena tidak ada yang menilai kita sejujur orang tua kita sendiri, mereka akan menilai kita apa adanya,  bagus ya bagus,  jelek ya jelek, dan tentunya mereka pasti kasi saran untuk kemajuan kita
Yang kedua latihan didepan orang lain
Kebetulan aku bekerja sama sama dengan guru pendamping untuk mengumpulkan audiens diantaranya pengurus OSIS,  rohis, pokoknya anak-anak yang seneng berargumen dan seneng nyari-nyari pertanyaan
Hm..
Tiket pesawat ✈
Jelaslah masa pingin ke Bandung gak pesen tiket pesawat emangnya mau jalan kaki kesana 😁😁😁😁
Selain tiket ya siapin koper dong
Yang dibawa paling baju 1, celana 1,  seragam lengkap dengan almamater 1,  sepatu&kaus kaki 1, baju lengkap untuk tidur 1,  alat-alat solat,  intinya yang biasa dibawa bepergian tinggal sesuaikan saja sama waktu pergi, karena aku perginya cuma 3 hari 2 malam ya wajar aja bawaannya dikit.
Apalagi ya?
Doa dan dukungan dari semua orang
Doa dari orang tua sudah jelas dong itu yang utama
Dari keluarga besar pasti
Doa guru dan teman-teman ini juga perlu dong
Karena gimanapun semakin banyak yang doain semakin bagus
By the way itu aja sih persiapannya gak da yang terlalu khusus yang penting sesuai kebutuhan
Tungguin aja ya postingan berikutnya
Tentang proses prestasinya
Penasaran kan aku gimna presentasinya dan dapet juara berapa?
See you on my next blog

Sunday, March 20, 2016

Proses Penulisan Karya Ilmiah Remaja yang Lolos 10 Besar Lomba Penulisan Karya Ilmiah Remaja Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kementerian Agama Tahun 2015

Hari itu pelajaran agama islam di sekolah, seusai pelajaran guru memanggilku dan berkata "regina kemarin menang lomba menulis ya ? Menulis apa ?", "Alhamdulillah... iya bu guru, regina menang lomba menulis resensi buku tingkat SLTA putri provinsi NTB tahun 2015, Alhamdulillah juara 3 " jawabku,"berarti ada dasar menulisnya, regina kamu ikut ya lomba menulis karya ilmiah remaja tingkat nasional yang di adakan oleh kementerian agama ? ", aku tertegun dalam hati ku berkata menulis karya ilmiah kan tidak mudah apalagi tingkat nasional ini bukan hal yang mudah, "ini syarat dan petunjuknya di baca ya" sambil menyerahkan serangkap file kepadaku, ku terima file tsb dengan senyuman, "tapi bu guru untuk saat ini saya belum bisa mulai untuk menulis karya ilmiah karena saat ini saya juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba musikalisasi puisi tingkat Provinsi NTB yang diadakan oleh Kantor Bahasa NTB, lagi sebentar lomba tsb akan di adakan jadi saya harus mempersiapkannya, setelah selesai lomba baru saya mulai untuk mengerjakannya" jawabku panjang lebar. "Hm.. ya sudah yang penting jangan sampai terlewat dari batas pengiriman" ucap bu guru sembari berlalu.

Dengan tema membangun potensi diri, aturan pengetikan, penilaian dan batas pengiriman 1 oktober 2015, banyak hal yang disiapkan untuk bisa menjadi peserta dalam lomba menulis karya ilmiah remaja yang di adakan oleh kementerian agama, mulai menyiapkan judul, isi, penelitian dan lain -lain, untuk memulai menulis Karya ilmiah hal yang di perhatikan pertama kali adalah memahami materi apa yang akan di tulis, sehingga aku pun mulai mencari tau apa itu potensi diri, macam-macamnya baik dari segi umum maupun agama islam serta ayat - ayat Al Qur'an yang berhubungan dengan potensi diri, setelah itu aku pun menyesuaikan dengan kenyataan dan permasalahan yang ku alami dan akupun menemukan permasalahan bahwa siswa kelas 11 di SMA Negeri 6 Mataram, memiliki potensi beragam yang sangat baik bila di kembangkan, namun mereka tidak mengembangkan potensi yang mereka miliki karena kurangnya pengetahuan mengenai potensi diri, padahal dengan potensi diri yang mereka miliki aku yakin mereka pasti bisa berprestasi, sehingga akupun mengambil judul penelitian "Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas 11 Tentang Potensi Diri Menurut Islam di SMA Negeri 6 Mataram", setelah memperoleh referensi dari berbagai sumber dan telah menentukan judul penelitian akupun langsung menyusun daftar pertanyaan untuk lembar kuesioner yang akan ku bagikan kepada responden yang akan terlibat pada penelitianku dan berdasarkan bantuan tabel krejie aku memerlukan 181 responden untuk menjamin ke akuratan dari  hasil penelitianku.

Setelah soal tersusun mulailah untuk menyebar lembar kuesioner dan meminta bantuan teman-temanku untuk bersedia menjadi responden dan mau mengisi lembar kuesioner yang ku bagikan dan ternyata inilah bagian yang tersulit dari penelitian, membujuk mereka untuk mau menjawab sangatlah susah,padahal sudah jelas tertera bahwa mengisi lembar kuesioner yang ku bagikan  hanya sebatas penelitian tidak ada hubungannya dengan nilai sekolah dan terjamin kerahasiaannya, tapi mereka masih saja merasa khawatir, perlu waktu yang cukup lama untuk membujuk mereka agar mereka mau mengisi lembar kuesioner yang ku bagikan, memang mengadakan penelitian tidaklah mudah, namun aku bersyukur dalam waktu sehari 181 rangkap lembar kuesioner yang ku buat sudah terisi semua, sepulang sekolah aku mulai mengolah data yang sudah aku dapatkan, aku bersyukur karena pengisian lembar kuesiner sebanyak itu bisa selesai dalam  sehari.

Begitu selesai mengolah data yang ku peroleh, aku pun menyelesaikan penulisan karya ilmiah remajaku, melengkapi bab-bab yang belum rampung hingga data penelitian yang perlu di publikasikan.
Waktu terus berlalu setiap hari aku tak pernah lepas dari kegiatan mengetik di labtopku, waktu tidurku pun semakin larut setiap harinya aku paling cepat tidur tengah malam bahkan jika besoknya tidak sekolah aku bisa lebih larut dari itu, kantung mataku semakin menebal dan hitam, lelah, letih, dan penuh tekanan sudah pasti kurasakan saat itu, namun ada harga yang harus di bayar untuk sebuah keberhasilan, usahaku tidak akan menghianati hasil yang kuperoleh, semakin besar usahaku maka semakin besar hasil yang kudapat, kalimat - kalimat tadi selalu menjadi motivasi di kala ku mulai merasa lelah dan hampir menyerah. Selain itu aku juga bersyukur karena aku memiliki orang tua yang selalu mendukung baik dari segi materi maupun batin, bapakku seorang perawat yang sudah cukup sering membuat penelitian dan ibuku seorang guru bahasa indonesia memudahkanku untuk melakukan konsultasi baik dari segi isi, penelitian maupun kebahasaan.

Hingga akhirnya karya ilmiahku selesai juga akupun segera mengurus surat pengantar kepala sekolah dan surat keterangan sebagai siswa, kemudian meminta tanda tangan kepala sekolah untuk menanda tangani lembar pengesahan, perlu beberapa hari untuk menyelesaikan semuanya, setelah itu karya ilmiah di jilid kupikir hanya sebentar, ternyata di perlukan waktu seharian untuk menjilid karya ilmiah tersebut agar rapi dan bagus kelihatannya, dan ketika ku terima terasa kepuasan tersendiri bahwa aku telah berhasil menyelesaikan menulis karya ilmiah remaja.

Untuk menjadi peserta dalam lomba karya ilmiah remaja saja sangatlah sulit apalagi untuk bisa lolos 10 besar nasional dan bisa menjadi juara, dan tanggal 1 oktober bapakku mengeposkan karya ilmiahku tepat di hari terakhir batas pengiriman karya, tinggal menunggu pengumuman.

Tangal 15 oktober 2015 adalah tanggal pengumuman sepuluh besar lomba penulisan karya ilmiah remaja tingkat nasional, namun tak ada satupun pengumuman peserta yang ada justru pengunduran pengumuman, pengumuman di undur satu bulan hingga tanggal 16 november 2015, lagi - lagi menunggu alasannya terlalu banyak karya yang diterima, sehingga untuk menjaga keakuratan penilaian dewan juri diperlukan adanya pengunduran, agar dewan juri tidak asal memilih siapa yang lolos 10 besar, ini lomba tingkat nasional jadi tidak bisa sembarangan, di satu sisi aku setuju di adakan pengunduran pengumuman sehingga karya kami benar- benar dinilai oleh dewan juri.

Sembari menunggu pengumuman aku mengisinya dengan berbagai kegiatan diantaranya Pelatihan Jurnalis Televisi "IJTI GOES TO SCHOOL TAHUN 2015" pelatihan yang mengajarkan tentang dasar jurnalis televisi, teknik live report, teknik pengambilan gambar serta praktik di lapangan untuk menyampaikan informasi dalam berita yang utuh, pelantihan ini menyenangkan karena di pelatihan ini menambah teman, pengetahuan dan pengalamanku.

Tak terasa sudah sebulan tibalah saatnya pengumuman 10 besar lomba penulisan karya ilmiah remaja tingkat nasional, selepas tahajud tanggal 16 november 2015 kubuka website kementerian agama namun masih saja belum ada pengumuman aku hanya pasrah kepada Allah apapun hasilnya aku terima, hingga esoknya belum juga ada pengumuman aku merasa posisiku mengambang antara lolos dan tidak, di sekolah aku merasa tidak fokus selalu terpikir aku sebenarnya lolos atau tidak, tiba- tiba mama menelponku dan berkata bahwa aku lolos 10 besar lomba menulis karya ilmiah remaja yang di adakan oleh kementerian agama, spontan saja aku teriak kegirangan aku segera memberitahukan bu guru bahwa aku lolos 10 besar nasional, melalui labtop bu guru aku mengunduh pengumuman dan mengeprintnya, aku sangat bahagia namun ini semua belum puncak dari perjuanganku ini semua hanya sebagian dari perjuanganku untuk menjadi juara nasional lomba penulisan karya ilmiah remaja yang di selenggarakan kementerian agama, aku pun mulai mempersiapkan diriku untuk presentasi hasil penelitian yang akan di adakan di Bandung.

Bersambung.....
Proses Presentasi 10 Besar Nasional dan Juara Nasional Penulisan Karya Ilmiah Remaja Tingkat Nasional Tahun 2015

Monday, October 19, 2015

Puisi Tidur hanya bisa padaMu


Tidur hanya bisa padaMu

Oleh: Emha Ainun Najib

Ketika larut badan tak mengada
Sudah khatam segala tangis rindu
Tinggal jiwa kusut dan sebuah lagu
Jiwa terajah luka

Bersujud sepanjang masa
Di peradaban yang sakit jiwa
Hanya bisa kupeluk guling rahasia
Tidar hanya bisa padaMu
Ya kekasih, tidur hanya bisa padaMu

Kalau tak kau eluskan tangan
Bangunku tetap jua ke dunia
Sejak semula telah kuikrarkan
Cuma engkau sajalah yang kudambakan
Dengan sangat kumohonkan tidur abadi
Agar kumasuki bangun yang sejati

1986

Puisi Selamat Pagi Indonesia

Selamat Pagi Indonesia

Karya: Sapardi Djoko Damono

Selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk
dan menyanyi kecil buatmu.
aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu,
dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam
kerja yang sederhana;
bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang sukar dan
tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal.
selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah,
di mata para perempuan yang sabar,
di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan;
kami telah bersahabat dengan kenyataan
untuk diam-diam mencintaimu.
pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu
agar tak sia-sia kau melahirkanku.
seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam
padamu, kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya.
aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan,
merubuhkan kesangsian,
dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng
kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o anak jaman
yang megah,
biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu
wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat,
para perepuan menyalakan api,
dan di telapak tangan para lelaki yang tabah
telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura.

Tuesday, March 3, 2015

rangkuman sejarah kelas 10 semester 2



Bab 5 –pengaruh kebudayaan bacson, hoa-bihn, & dongson,
Sa-huynh dan india terhadap perkembangan masyarakat purba di indonesia.
A.      bacson, hoa-bihn, & dongson.
Perkiraan budaya bacson-hoabihn, dongson dan sa huynh terletak di bagian selatan vietnam. Di indonesia, manusia ini menghasilkan budaya palaeolithikum (batu tua), kemudian terjadilah migrasi manusia melanesoid dari teluk tonkin (tepatnya dari kawasan bacson-hoabihn). Pola hidup sudah menetap, membawa budaya mesolithikum (batu tengah).
Melakunan perpindahan dg jalur:
a.       teluk tonkin –semenanjung malaka –sumatra –kalimantan.
b.      Teluk tonkin –cina –formosa –sulawesi –jawa timur.
Dongson (nama di daerah tonkin, vietnam utara). Kebudayaan perunggu di asia dinamakan kebudayaan dongson (dari nama daerah ditemukannya peninggalan budaya zaman perunggu).
Manusia pendukung: bangsa deutro melayu (500 SM). Kebudayaan: materiil, bercocok tanam, astronomi, membuat perahu. Kepercayaan: animisme, dinamisme.
1.       Hasil budaya: nekara, genta, kapak corong, cangkul bercorong, mata panah, mata tombak, belati, gelang, timang, ikat pinggang. Teknik pembuatan: teknik cetak lilin (a cire perdue).
2.       Hubungan dengan budaya indonesia: dari penemuan hasil budaya perunggu:  nekara di indonesia (sumatra, jawa, maluku selatan). Hasil penelitian F Heger: terdapat budaya antara kep. Nusantara dg peradaban di asia tenggara.
Kesimpulan: bangsa melanesoid k indo. Dg budaya mesolithikum membawa dampak:
a.       Terjadi kontak kultural & kelompok manusia
b.      Mulai masuk zaman perundagian (pengaruh budaya bacson –hoabin & dongson).
c.       Berkembang budaya perunggu:
1)      Bentuk peralatan perunggu
2)      Keberagaman peralatan perunggu.
B.      Budaya sa huynh
 Kebudayaan sa huynh sudah berkembang mapan th 600 SM sampai th masehi.
·         di dukung oleh kelompok penduduk berbahasa Austronesia (orang champ).
·         Hasil2 penemuan budaya: hasil kebudayaan perunggu, besi, & gerabah.
Benda2 tersebut menyebar di indo. Dg 2 jalur:
a.       Jalur darat: muangthai –malaysia –indonesia.
b.      Jalur laut: menyebrangi laut –tersebat ke indonesia.
C.      Hubungan dg budaya Hindia
Indonesia terletak di jalur perdagangan antara india dan cina, menurut J.C. Van Lewi & O.W. walters: telah terjadi hubungan antara india –indonesia sblm terjadi hubungan indonesia –cina.
Hub. Dilakukan dg perahu2 bercadik.
Claudius ptolomeus (ahli ilmu bumi yunani kuno): ada sebuah pulau bernama zabadio (yawadwipa/ jawadwipa).
Pengaruh budaya india: adanya arca buddha dari perunggu di daerah sempaga, sulsel. (memperlihatkan laggam seni arca amarawati, india selatan. (abad ke 2-5 SM)).
Tempat penemuan lain: jember (jatim), daerah bukit siguntang (sulsel), dan kutai (tpi berlaggam seni arca gandhara, india utara).
Bab 6 –asal usul dan persebaran manusia si kep. Indonesia
A.      Asal usul kehidupan awal manusia purba di indo. Dpt dilacak dari teori2 sbg berikut:
a.       Berdasar rumpun kebahasaan
Dikawasan asia tenggara terdapat rumpun kebahasaan:
1.       Bahasa astro –asia di india (mundhal & Non Khmer di india belakang)

rangkuman sejarah kelas 10 semester 2



Bab 4 –ciri-ciri sosial budaya ekonomi dan kepercayaan masyarakat berburu dan bercocok tanam.
Fase-fase perkembangan terbentuknya suatu masyarakat
a.       Fase pertama: manusia saling kawin dan menghasilkan keturunan tanpa ikatan. Keluarga inti (nuclear family) belum ada. Kondisi ini dinamakan promiskuitas (promisquitet).
b.      Fase kedua: manusia mulai merasa adanya ikatan anak dengan ibu, dan belum mengenal ayah, sehingga ibu menjadi kepala keluarga (matriarchaat).
c.       Fase ketiga: sudah timbul keluarga dengan ayah sebagai kepala keluarga (patrilineal atau patriachaat).
d.      Fase keempat: timbul keluarga parental (bilateral) karena berubahnya perkawinan diluar kelompok menjadi endogami, sehingga anak bisa lansung brhubungan dg ayah dan ibunya.
1.       Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Manusia pendukung: pithecantropus erectus, pithecantropus soloensis, homo wajakensis.
I.      Ciri-ciri sosial:
1.       Manusia purba hidup dlm kelompok-kelompok kecil,
2.       Pola hidup mengembara,
3.       Tinggal di gua-gua di sekitar sungai / pantai,
4.       Laki-laki berburu, wanita menjaga anak,
5.       Konsep perkawinan belum jelas.
II.    Ciri-ciri budaya dan teknologi:
1.       Masyarakat berburu & meramu. Membuat peralatan hidup dari batu tulang, kulit kayu,
2.       Membuat perhiasan kalung dari kulit kerang,
3.       Benda hasil budaya masa berburu dan meramu.
Hasil penelitian dari Von Koenigswald, diikuti oleh HR. Von Heekeren, Basuki dan RP. Soejono:
a.       Kapak perimbas (chopper): tidak memiliki tangkai, ditemukan di daerah punung (kab. Pacitan) oleh Von koenigswald (1935). Tempat penemuan: suka bumi, ciamis, bengkulu, lahat(sumatra), bali, flores, & timor.
b.      Alat serpih: dari bentuknya diduga digunakan sebagai pisau, gurdi atau alat penusuk. Ditemukan oleh Von koenigswald (1934) di sangiran (kab. Surakarta), tempat penemuan lain: cabbenge (sul-sel) maumere (flores).
c.       Flakes: kapak genggam kecil. Goa-goa yang tempat ketinggiannya tidak jauh dari air disebut abris sous roche, yg ditemukan di leang-leang sulsel. Ditemukan juga kjokkenmoddinger (timbunan kulit siput & kerang yg menggunung).
d.      Alat-alat tulang: hasil dari tulang binatang bururannya yg dijadikan alat pemenuh kebutuhan (sperti pisau, belati dll). Banyak ditemukan di Ngandong (Madiun).
III.  Ciri kehidupan ekonomi
Masih sgt sderhana, hidup berkelompok. Tempat tinggalnya berpindah-bindah (nomaden).
IV.  Kepercayaan
Masih mempercayai roh orang yang telah meninggal, mereka percaya adanya hubungan antara orang meninggal dgn yang masih hidup.
2.         Masa bercocok tanam dan beternak
a.       Ciri sosial ekonomi: mereka mulai menanam jenis-jenis tanaman semula liar, juga mulai menjinakkan hewan. Cocok tanam yg mereka lakukan adl dg cara berhuma (membuka perladangan dg membersihkan hutan dan menanaminya. Dan alat-alat mereka semakin sempurna.
b.      Ciri hasil budaya(teknologi) bercocok tanam.
1.       Alat batu, gerabah dan perhiasan: beliung persegi, kapak lonjong, mata panah, gerabah, perhiasan, batu pipisan yaitu berfungsi penghalus, pabble/ kpak sumatra, alat pemukul kulit kayu.
2.       Bangunan megalithikum: (kepercayaan antara hidup dgn yg mati) menhir (tiang untuk memuja arwah nenek moyang), dolmen (batu tempat meletakkan sesaji), sarkofah (peti jenazah terbuat dari batu pipih), punden berundak-rundak (bangunan suci untuk memuja arwah), waruga (kubur batu), arca.
3.       Masa perundagian
a.       Ciri sosial ekonomi: sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam (perunggu dan besi). Tempat untuk mengolah logam (perundagian) dan orang yang ahli mengerjakan (undagi).
b.      Kepercayaan: tidak jauh berbeda dengan kepercayaan masa becocok tanam, berintikan penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Animisme: kepercayaan yang memuja roh nenek moyang, Dinamisme: percaya bahwa benda-benda tertentu memiliki kekuatan ajaib.
c.       Peralatan masa perundagian/ hasil budaya:  hasil kebudayaan berupa alat-alat dari logam yg dibuat dg teknik a cire perdue(sistim cor logam mengg. Model dri lilin) & bivalve (menggunakan cetakan batu). Bentuknya: nekara (genderang perunggu untuk memanggil hujan), moko (nekara lebih kecil & ramping), kapak candrasa (kapak sepatu asimetris), bejana perunggu, arca perunggu, perhiasan, alat-alat dari besi.