Bab 3 –periodisasi perkembangan
budaya kehidupan awal indonesia
A.
Periodisasi berdasarkan hasil budaya
1)
Zaman batu
a.
Zaman batu tua (palaeolitikum): berlangsung selama 600.000 th
lalu selama masa pleistosen (dilluvium), dan perkembangan budayanya lambat.
I.
Peninggalan budaya: masih sangat kasar, dan belum diasah. Berdasarkan
penemuannya dibagi jadi 2:
·
Kebudayaan pacitan: di temukan oleh G.H.R Von koenigswald (1935) di
kalibaksoko, punong pacitan jatim. Contohnya: kapak genggam, kapak perimbas,
kapak penetak, kapak pahat genngam, alat serpih. Tempat2 penemuan:
sukabumi, perigi, gombong, tambang bengkulu, lahat sumatra selatan, kalianda,
lampung, awang bangkal kalsel, cabbenge, sulsel, sembilan dan truyan, batu
tring, maumere, dan atambua.
·
Kebudayaan Ngandong (ngawi, jatim): contoh: kapak genggam, serpih, juga
alat dari tulang & tanduk, misal penusuk belati, dan ujung tombak.
II.
Manusia pemdukung: Kebudayaan pacitan: pithecantropus Erectus, kebudayaan
Ngandong: Homo soloensis.
III.
Sosial masyarakat: Berkelompok dan nomaden (berpindah2), berburu dan
mengumpulkan makanan (hunting and food gathering).
IV.
Kepercayaan: belum ada kepercayaan.
b.
Zaman batu madya (mesolitikum): berlangsung pada masa holocen.
Perkembangan budayanya sangat cepat.
I.
Peninggalan budaya
a.
Kebudayaan tulang sampung: alat batu dan tulang yang di temukan di abris
sous roche (gua-gua tempat tinggal), berupa: mata panah dri batu, flakes,
batu penggiling & alat dri tulang dan tanduk. Peniliti: Dr.P.V. Van Stein
Callenfels & Van Heekern.
b.
Kebudayaan Toala: peniliti: Fritz Sarasin & Paul Sarasin, melakukan
penelitian di lomocong sulsel. Berupa: serpih, mata panah, &alat-alat dari
tulang.
c.
Kebudayaan kapak genggam sumatra: peneliti: Dr.P.V. Van Stein Callenfels
(1925), berupa: tumpukan sampah kulit kerang (kjokkenmodinger), kapak pendek
hache courte, batu penggiling, alu, lesung batu, & pisau batu.
II.
Manusia pendukung: papua melanesoid.
III.
Kepercayaan: kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Totemisme (pengamatan
bintang), penguburan mayat (kepercayaan kehidupan baru di alam baka).
c.
Zaman batu muda (Neolitikum): manusia sudah menghasilkan
makanan (food producing) oleh Dr. R. Soekmono.
I.
Peninggalan budaya: hasil: batu muda sudah halus. Sudah mengenal teknik
mengasah dan mengupam. Contoh:
·
Kapak persegi (sebutan dari Van Heine Geldern): bentuk memanang dan
trapesium. Daerah penemuan: Bali, Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku, Kalimantan,
Sumatra (palembang), bogor, sukabumi, purwakarta, kerawang, tasikmalaya,
pacitan, gunung ijen banyuwangi. Kegunaan: jimat, keperluan sehari2,
perlengkpan upacara. Juga ditemukan: kapak bahu, kapak tangga, kapak atap,
kapak biola, kapak penarah.
·
Kapak Lonjong: lonjong & bulat telur. Bentuk badan kecil disebut kleinbeil,
yg besar Walzenbeil. Digunakan: bekerja, & upacara. Tempat penemuan:
sulawesi, sangihe-talaud, flores, maluku, tanibar, leti, dan papua. Persebaran:
asia daratan kepulauan formosa (taiwan), filiphina, minahasa, maluku &
papua.
·
Gerabah: digunakan: kep. Sehari2, upacara & pehiasan.
Tempat penemuan: jawa, sumatra, sulawesi, sumba.
·
Seni perhiasan: misal: manik-manik (batu agat,kalsedon, jaspis).
II.
Manusia pendukung: bangsa proto melayu (suku sasak, batak, dayak, Toraja),
(2000 SM).
III.
Kepercayaan: animisme (percaya pada roh berkekuatan ghaib) & dinamisme
(benda yg punya kekuatan).
d.
Kebudayaan megalitikum: kebudayaan yg menghasilkan batu besar untuk
keg. Keagamaan & pemujaan trhadap leluhur. Contoh kebudayaan(menurut Van
Heine Geldern):
1.
Menhir. Fungsi: sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang,
sebagai tempat memperingati seseorang (kepala suku) yg telah meninggal, sebagai
tempat menampung kedatangan roh. Banyak ditemukan di pasemah, sumsel. (megalith
Tua)
2.
Punden berundak: bangunan pemujaan bertingkat (berundak-undak). Banyak
ditemukan di daerah cisolok, sukabumi. (megalith Tua)
3.
Dolmen: meja batu sebagai tempat sesaji. (megalith muda).
4.
Sarkofagus: adalah peti jenazah, terbentuk seperti palung
/lesung. Ditemukan di sumbawa barat & bali. (megalith muda).
5.
Kubur peti batu: peti jenazah terpendam dalam tanah. Bentuk:
panjang & sisi2nya terbuat dari lempengan batu. Ditemukan di
kuningan (jabar). (megalith muda).
6.
Waruga: peti jenazah kecil berbentuk kubus & ditutup dengan batu
lain berbentuk atap rumah. Di temukan di minahasa. (megalith muda).
7.
Arca: banyak ditemukan di sumsel. Peneliti: Van Heine Geldern. (megalith
Tua).
2.
Zaman logam, (dibagi 3):
a.
Zaman tembaga
b.
Zaman perunggu: pengecoran logam dilakukan dg 2 teknik:
·
Teknik Bivalve (cetakan setangkup)
·
Teknik A Cire Perdue (cetakan lilin).
Ø
Contoh kebudayaan:
§
kapak corong(kapak sepatu): ditemukan di jawa, bali, sumsel, selayar,
dekat danau sentani, sulteng, sulsel. Candrasa: kapak corong yang salah sisinya
memanjang.
§
Nekara: gendrang besar untuk meminta hujan. Ditemukan di jawa, bali,
sumatra, Roti, selayar, kepulauan Kei. Nekara kecil dsbut moko.
§
Bejana: di temukan di kerinci (sumbar) & madura.
§
Arca perunggu: bentuk manusia & binatang. Tmpat penemuan:
bangkinan (sulsel) riau, limbangan (bogor).
§
Perhiasan: gelang, kalung, anting2, cincin.
Tempat penemuan: anyer, plawangan, gilimanuk, melolo.
§
Benda-benda lain: senjata, mata pancing, ikat pinggang, & penutup lengan.
Ø
Manusia pendukung: Deutro melayu.
Ø
Sosial budaya: kehidupan manusia berada pada perkampungan dan sudah terpimpin.
Ø
Mata pencaharian: pertanian, hidup berburu, karena perkembangan sangat pesat,
sehingga dilakukan pembagian kerja menurut keahlian masing-masing.
3.
Zaman Besi
Muncul
setelah Zaman perunggu, membawa kebudayaan dongson yang diambil dari nama
daerah asal kebudayaan indo-china.
B.
Periodisasi berdasarkan ekonomi/ mata pencaharian
1.
Masa berburu & meramu,
2.
Masa bercocok tanam,
3.
Masa perundagian.
0 comments:
Post a Comment